Damn, ini kah yang gue lalui ? #family

Hujan hari ini seakan membuat gue mati untuk sementara waktu, seharian tidur dan tidak ada pergerakan yang berarti, tapi hujan kali ini membuat gue lebih banyak waktu buat berpikir dibandingkan dengan gue keluar rumah membuang waktu dan menghabiskan sebagian uang gue.

Dan ketika hujan ini dimulai gue mulai bisa berpikir untuk saling peduli dengan kakak gue, walaupun setidaknya dia males banget peduli sama adiknya haha.

Ya gue dua bersaudara yang dari kecil harus sering dipisahkan karena setiap kita bersama pasti ada aja perkelahian perlkelahian yang berawal dari sesuatu yang gak penting banget buat diributin.

Dan perpisahan perpisahan itu pula yang membuat kita berdua memiliki oengalaman berbeda dan kondisi yang berbeda pula, gue inget waktu itu gue masih kelas 5 sd dan kakak gue kelas 2 smp di jakarta, nah disitu gue tinggal di lippo karawaci dan kakak gue tinggal dengan keluarga gue yang lain di jakarta, kakak gue hidup dipenuhi dengan orang orang yang dia kenal dan sayang sama dia, mungkin hampir tidak pernah merasa kesepian.
Sedangkan gue ? Hidup bersama mami gue yang super sibuk, setiap hari selalu ada pekerjaan yang harus dia lakukan untuk hidup, hingga tiba suatu hari gue ditinggal untuk waktu yang lama, sekitar sebulan atau dua bulan, disitu gue cuma tinggal sama pembantu gue aja, tidak ada orang lain bahkan keluarga yang seharusnya membangun karakter gue pada saat itu, setiap pulang sekolah gue selalu bertanya sama pembantu gue "mbak, mami pulang ? Mami kasih kabar mbak ?", ya penantian seperti itu membuat gue sering sedih dan menjadi pemberontak kecil yang tidak diperdulikan, sosok ternakal yang berada di sekolah, sampai gurubpun bingung bagaimana cara membimbing gue pada saat itu.

Dan pada akhirnya nenek gue menjemput untuk tinggal bersama dia karna dia cukup peduli tentang kesepian gue yang berakibat buruk, dan terakhir gue harus melalui sekolah yang cukup melelahkan, umur gue 10 tahun saat itu, tinggal di jakarta pusat dan sekolah di tangerang, pergi ke sekolah jam 5 pagi dan sampai dirumah sebelum maghrib, ya memang suatu hal yang tidak seharusnya dialami seorang anak yang seumuran dengan gue, tapi setidaknya hal hal itu lah yang mampu membangun mental gue yang seperti sekarang ini.

Dan kejadian jejadian itu bukan hanya sekali, tetapi berulang beberapa kali hingga yang terakhir ketika gue kelas 1 sma, dan gue memutuskan untuk selalu kembali ke tempat nenek gue, hingga akhirnya mami gue menghubungi gue dan memohon agar gue bisa tinggal dengan dia dan berkumpul satu keluarga dengan kakak gue.

Dan sampai sekarang gue belum alami lagi pertengkaran hebat sama kakak gue kecuali klsaat gue pukul dia karna membanting hp gue dan rusak "sorry de gue emosi, hehe"
Dan kalo sama mami gue ? Ya sering sering ninggalin dia ketika masalah pekerjaannya di alihkan menjadi memarahi gue, dan kalo itu terjadi terpaksa gue harus pergi sampai dia tenang.

Gue benci dengan keluarga gue, tapi gue juga harus menyadari kalo gue tidak punya keluarga lainnya.

Comments

Popular Posts