Dream, try, pray, and you got that #hope #believe #love #cinta #truestory (translate if you're not an indonesian)

Hey whatsup!
Disini gue cuma mau sedikit share, dimana gue pernah tulis sesuatu tentang gimana gue dengan mantan mantan gue, dan kalo lu baca semua posting gue mungkin lu bisa langsung paham dengan inti dari posting gue kali ini.

Ada yang ingat dengan salah satu mantan gue ? Jua. Kalo belum berarti biarin gue jelasin sedikit tentang dia.

2009, kenapa gue kasih tahun pada awalnya ? Karna pada tahun itu pertama kali gue bisa kenal dengan dia, dan lama gue deket dengan dia, sebagai teman. Dan suatu hari di bulan juni gue memulai sebuah cerita berbeda, menjalin sebuah hubungan dengannya. Dia senang pada saat itu, tapi gue ? Seperti perusak kesenangannya. Dan untuk pertama kalinya gue bener bener membuat perasaan wanita terluka, gue putus dengan dia dengan sebuah kebohongan kalo gue gak busa menjalankan LDR, padahal gue cuma mau balikan sama first love gue.

Tapi apa ? Dengan hal itu gue selalu dibayangi dengan penyesalan penyesalan dan juga menyalahkan diri sendiri. Ya gue memang seseorang yang unik, gue lebih suka disakiti dibandingkan menyakiti perasaan orang lain, dan sejak itu gue gak pernah beroikiran untuk menyakiti perasaan wanita, kecuali kalo wanita itu udah bener bener bikin perasaan gue hancur.

2009 ? Ya hampir empat tahun yang lalu. Dan seiring waktu berlalu gue sudah melewati berbagai momen, dan karna gue gak mau jadi orang yang bodoh, gue selalu belajar dari pengalaman itu dan berusaha untuk menghindari kesalahan yang sama. Tapi semua itu seakan hilang kalo gue dekat sama mantan gue yang satu ini, karna bagi gue dia baik dan lebih baik dari apapun semasih manusia biasa. Gue pernah balik sama mantan gue yang satu ini, saat itu gue masih sekolah kelas 11, tapi memang gue masih manusia biasa dan masih labilnya pada saat itu, gue dekat sama wanita lain dan menjadi super cuek terhadap mantan gue yang satu ini, gue gak pernah kontak dia, hingga suatu hari dia hubungin gue dan dengan sedihnya dia mutusin gue, dan gue ? Merasa terbebas, dan bisa memulai suatu hubungan baru, jahat ? Ya seperti itulah kenyataannya.

Tapi apa ? Hubungan baru gue ini enggak seperti apa yang ada dalam pikiran gue, malah membuat perasaan sakit hati gue bertambah parah, pada saat itu gue mempertaruhkan semua fasilitas dan sekolah gue hanya karna gue mau menghilangkan momen dimana gue merasa dihancurkan, cielaaaaah lebay banget ya, haha.
Tapi itu lah kenyataannya, gue sendiri selama 5 bulan, apa yang gue lakuin ? Berdoa dan berdoa, dan berusaha untuk intropeksi diri, dan bermimpi kalo gue bisa kenal lagi dengan jua, dimana gue bisa kontak dengan dia, cuma itu tujuan gue pada saat itu.

Ya, akhirnya harapan gue terkabul, april 2011, gue bisa dapet lahi kontak dia, yeah gue seneng pada saat itu, apa yang gue harapkan bisa terjadi, tapi karna begitu juga gue menjadi orang teraneh yang pernah jua kenal, bagaimana mungkin seseorang yang dulu pernah menyakiti perasaannya tiba tiba datang dan memohon untuk kembali, suatu hal yang sulit dan bodoh bila langsung menerima.
Ya gue gak sedih dengan penolakan itu, karna gue juga mengerti kalo gue berada di posisi dia.
Gue tunggu kabar dari dia sehari berlalu, dua hari, tiga hari, tidak ada perubahan berarti dalam harapan gue. Dari sudut pandang gue dia berubah menjadi seseorang yang memproteksi dirinya dari gue, ya menyedihkan emang, tapi itu lah bayaran dari perbuatan gue ke dia.
Akhirnya gue solat meminta petunjuk, yang pada saat itu gue berdoa " kalo memang dia yang bisa jadi terbaik buat gue tolong dekatkan, dan kalau tidak tolong berikan petunjuk lainnya ".

Dengan doa itu pula sekali lagi gue meninggalkan dia dan berhubungan dengan wanita yang gue anggap sebagai jawaban pertanyaan gue (seenggaknya gue menunggu seminggu untuk menunggunya), ya sehari sebelum dia sadar dengan sesuatu yang terjadi, dia sms gue "i miss you", whaaaaat, gue berasa jadi seseorang yang berada diambang ambang, dimana gue udah memulai suatu hubungan baru tapi seseorang yang gue tunggu datang dengan harapan, speechless

Keesokannya, dia menyadari apa yang terjadi, dia sms gue "congrats yaa :')", gue jawab dengan ucapan terima kasih dan berusaha untuk menjelaskan semuanya, tapi apa selanjutnya adalah dia marah dan sangat marah, gue gak pernah melihat dia semarah itu, dan terakhir dia bilang "Mulai sekarang jangan pernah lagi hubungin aku, bahkan disaat kamu butuh aku", damn, kembali speechless dan berusaha menjaga hubungan gue yang baru, karna hubungan ini mempertaruhkan mimpi gue dalam suatu hubungan, harapan dimana tersimpan semua semangat gue.

Setahun lebih berlalu, dan gue sedikit masih menyimpan rasa untuk mantan gue itu, tapi apa yang bisa gue lakuin ? Gue selalu menjaga agar gue gak lagi menyakiti hatinya dan menjauh dari hidupnya, meskipun itu menyakitkan buat gue.
Hubungan gue selesai sampai bulan ke 15, dan memulai hubungan lainnya, dan sekali lagi memulai hubungan lainnya.

Tapi apa ? Gue kembali melalui sebuah dilema baru dimana gue dihadapkan dengan hubungan gue dan mantan gue, kita kembali berhubungan, senang ? Pastinya, disaat itu pula gue mengalami kehampaan yang baru pertama kali gue rasa, dimana gue merasa sendiri ketika gue bersama dengan orang lain, ya seperti hubungan gue dipenuhi kegelapan yang dimana gue gak bisa melanjutkannya lagi, untuk itu gue meninggalkan hubungan gue.

Dan gue berhubungan dengan mantan gue ini, dua minggu berlalu setelah awal kontak bersama mantan gue.
2 maret, tepat sehari sebelum gue merayakan hari ulang tahun gue, dimana gue menyatakan perasaan gue yang sudah lama gue simpan.
Dan apa yang terjadi ? Sebuah proteksi diri lagi yang terjadi, broken heart ? Ya, dan sekali lagi gue tersadar kalo gue pantas mendapatkan itu semua.
Tapi kali ini gue gak mau terlalu cepat untuk berpindah hati, karna gue selalu mencoba belajar dari pengalaman jadi gue putuskan untuk menunggu, dan menunggu itu bukan hal yang menyenangkan. Seiring waktu berjalan ada beberapa wanita yang interest dengan gue, tapi kalo gue ambil kesempatan itu, bukanlah sebuah jawaban dari harapan gue.

Sebulan berlalu dari saat pernyataan perasaan gue itu, dan hampir dua bulan gue bertahan dengan status single gue (temen temen gue pada bingung kenapa tumben gue bisa single untuk waktu yang lama, bukannya sombong ya, tapi ya memang itu yang terjadi, masa single terakhir gue cuma 3 hari).
Tepat 8 April dua hari setelah pernikahan kakak gue, dimana jua kembali kontak gue seperti hari hari biasanya yang membicarakan tentang berat badannya, tapi seperti biasa gue menanggapinya sebagai teman atau sahabatnya aja, tanpa mempengaruhi keputusan dia untuk kembali dengan gue, karna gue gak mau menjalin suatu hubungan yang seperti gue yang mengatur momennya.
Tetapi apa ? Tepat hari itu juga dia menyatakan kalo dia memang masih ada perasaan sama gue dan dia sama mengharapkan seperti gue, gue berusaha untuk tersadar kalo ini bukan imajinasi gue, dan itu memang benar, dia mau kembali menjalani hubungan dengan gue dan memulai sebuah cerita baru.

Sedikit pertanyaan dari dia "apa alasan kamu mempertahankan aku ?", gue jawab simple "kamu tau dimana letak tuhan ?", dia dengan bingungnya menjawab "enggak tau :(", dan gue mulai menjelaskan "nah sama kaya gitu, aku gak bisa menjelaskan gimana aku mau mempertahankan, tapi aku bisa merasakan perasaan itu dan aku percaya dengan kepercayaan aku". Ya sedikit oleh oleh quote dari albert einstein yang gue modifikasi.

So, doain biar ini bisa menjadi sebuah hubungan terbaik untuk kita berdua, amiin

Comments

Popular Posts