Mimpi dan terbuang, again and again

Setiap orang memiliki mimpi, bukan begitu ?

Ya seenggaknya gue bermimpi untuk bisa selalu menyenangkan bagi orang orang di sekitar gue, gue selalu ingin orang tersenyum sambil menitikan air mata ketika mereka melihat gue tersenyum.
Tapi apa yang gue rasain saat ini ? Bukanlah sebuah hal yang wah ketika mimpi lu tersudut oleh keinginan keinginan orang lain yang jelas jelas bukan skill dan kemampuan gue.

Dimana saat gue sekolah dulu gue pengen banget sekolah di bidang pertanian, karna gue senang sekali ketika melihat tumbuhan yang gue tanam sendiri bisa bertumbuh dengan baik sejak biji hingga menjadi sebatang pohon, tapi apa ? Orang tua gue tidak setuju, mereka malah ingin gue masuk ke sma negeri dan gue nerasa terbuang dari mimpi gue, tapi untuk membuat mereka tersenyum itu bukanlah hal yang menyedihkan.

Dan ketika gue lulus dari sekolah gue sekarang gue kuliah di jurusan manajemen informatika, ya karna gue memang memiliki skill dan minat di bidang komputer, gue kuliah dengan baik hingga akhirnya gue gak dapetin senyum mereka walaupun gue berusaha untuk dapet nilai terbaik di kampus. Malah gue dianggap merusak PC yang ada dirumah, padahal PC itu tidak bermasalah bahkan selalu lebih baik dan lebih baik lagi, ya gue memang disalahkan karna kurangnya kepahaman orang tua gue di bidang komputer, dan itu menyedihkan.

Sekarang ibu gue ingin gue menjadi seorang pilot, damn bahkan gue gak pernah bermimpi untuk menjadi seorang pilot, gue selalu berusaha untuk bisa menjadi programmer yang baik, tolong dimengerti semua mimpi gue.

Gue punya hobi di bidang skateboard, dan gue selalu berusaha untuk bisa belajar menjadi professional dalam bidang skateboard, tapi sekali lagi gue sedih karna gue harus berusaha sendiri ketika papan gue patah atau rusak, orang tua gue gak mau membiayakan untuk hobi gue yang satu ini, dia selalu bilang itu terlalu berbahaya. Memang skateboard selalu mengundang bahaya, tetapi perasaan yang wah bisa gue dapetin ketika gue berhasil landing dengan baik dan orang tersenyum kepada gue, bukankah itu suatu kebanggaan tersendiri ? Tapi tetap tidak untuk orang tua gue.

Sekarang mungkin gue agak out of topic, dimana gue berusaha untuk membantu kakak gue mendapatkan tambahan uang yang cukup besar, dan gue bisa dapetin itu dari tante gue, setelah mereka dapat apa yang mereka mau gue mengucapkan terima kasih kepada tante gue, tapi bagaimana dengan kakak dan mami gue ? Mereka bahkan tidak mengucapkan terima kasih, dan itu membuat tante, om, dan kakek nenek gue merasa sedikit kecewa.
Dan gue sangat malu dengan itu, seenggaknya gue berusaha untuk memohon untuk mereka dan semua seperti tidak ada harganya.
Dan terakhir gue mengingatkan ke mereka agar mereka bisa mengucapkan rasa terima kasih untuk menghargai bantuan dari om dan tante gue.
Tetapi gue salah, mami gue malah ngusir gue dari rumah karna hal itu, dan gue cuma bilang sama dia "mam, seenggaknya fariz selalu berusaha yang terbaik buat mami, tapi semua itu seperti sia sia, mami selalu membanggakan diri sendiri dan fariz gak berarti, okay fariz pergi dari rumah".

Comments

Popular Posts