Dialog Singkat
Dia bertanya,
“Kamu terlalu diam”.
Saya jawab,
“Sabar aku sedang merencanakan sesuatu yang baik”.
Dia bertanya,
“Kamu udah gak sayang sama aku ?”.
Saya jawab,
“Kalo aku diam bukan berarti rasa sayang aku pudar, hanya sedang berusaha fokus mewujudkan rencana untuk kita”.
Dia bertanya,
“Kenapa mantan kamu selalu ngeribetin hubungan kita ?”.
Saya jawab,
“Karna dia sadar aku sedang bersama orang yang lebih baik darinya”.
Dia bertanya,
“Kenapa kamu terlalu banyak tidak melakukan apa apa ?”.
Saya jawab,
“Bukankah kamu kadang tersenyum atau berhenti menangis karna aku. Lalu kadang ada sesuatu yang tetiba tertuju untuk kamu”.
Dia berkata,
“Kita putus.”
Saya jawab,
“Apa sudah tidak ada hal yang bisa kita perbaiki lagi, aku mohon kamu bisa merubah pernyataan kamu”.
Dia berkata,
“Kamu tidak pernah memperbaiki kesalahanmu, aku gak bisa terus seperti ini selalu percaya dengan harapan perubahanmu”.
Saya jawab,
“Apa kamu tidak mau bersabar untuk menikmati hasil usahaku, selama aku diam ada sesuatu yang aku usahakan tentang kita, mungkin hasilnya sesuai ekspektasi kamu atau bahkan lebih”.
Dia berkata,
“Aku nyesel jalanin hubungan sama kamu, dia jauh lebih baik dari kamu”.
Saya,
Tidak berkata apa apa, tersenyum sambil menitikan air mata, lalu berjalan ke arah lainnya.
Saya bisa saja mendendam, tetapi tidak, diam lebih baik sambil berlalu melewati jalan lainnya, tujuannya tetap sama hanya prosesnya berbeda.
Satu kekalahan, bukan berarti tidak akan menang.
Dia bertanya,
“Dimana dia ?”.
Teman menjawab,
“Ada sesuatu yang sedang dilakukan”.
Dia masih bertanya,
“Dia dimana ?”.
Teman menjawab,
“Ada sesuatu yang harus diselesaikan”.
Teman berkata,
“Ada sesuatu yang terjadi padanya”.
Saya,
Terdiam
Teman berkata,
“Sesuatu itu menyakitinya, apa kamu tidak mau membantunya ?”.
Saya,
“Dia berdiri diatas kakinya, sudah selesai kesempatan-ku menjaganya”
Lalu tersenyum dan berlalu tanpa air mata.
Teman dan saya,
Tersenyum, menutup cerita, lalu membahas banyak hal lainnya.
Saya,
Menyelesaikan sebuah halaman, dan bersiap untuk cerita berikutnya.

Comments
Post a Comment